Banjir Melanda, Smekma Respon Bencana
Awal tahun dan awal semester genap diisi kisah duka Kalimantan Selatan. Data dari BNPB melaporkan bahwa sebanyak tujuh kabupaten/kota mengalami banjir. Salah satunya adalah Kabupaten Banjar tempat SMK Negeri 1 Martapura berada. Di Kabupaten Banjar terdapat sepuluh kecamatan yang terdampak banjir, yaitu Kecamatan Sungai Pinang, Pengaron, Simpang Empat, Astambul, Martapura Timur, Martapura Barat, Sungai Tabuk, Gambut, Mataraman, dan Martapura Kota.
Tanggal 13 Januari 2021, SMK Negeri 1 Martapura mulai menggagas pengumpulan donasi internal dari warga SMK Negeri 1 Martapura. Dari dana yang terkumpul hari itu direncanakan akan digunakan untuk membuat nasi bungkus yang akan dibagaikan kepada korban banjir. Tanggal 14 Januari 2021 dibuka dapur umum dengan menggunakan ruang praktik Tata Boga sebagai Posko. Relawan pada hari yang sama membagikan nasi bungkus menggunakan mobil pick up terbuka ke posko-posko bantuan di Kelurahan Keraton, Pasayangan, Bincau Muara.
Banjir makin meninggi, sehingga banyak masyarakat yang perlu dievakuasi. Relawan Smekma yang terdiri dari guru, laboran, staf TU dan siswa mulai bergerak ke kampung-kampung terdampak banjir. Mereka mulai mengevakuasi korban ke tempat pengungsian yang sudah disediakan pemerintah Kabupaten Banjar dan organisasi masyarakat. Karena semakin banyak pengungsi yang harus dievakuasi, akhirnya SMKN 1 Martapura membuka sekolah untuk dijadikan tempat pengungsian.
Dengan dibukanya SMKN 1 Martapura menjadi tempat pengungsian, otomatis dana sumbangan internal tidak mencukup lagi. Beruntunglah dengan bantuan media sosial, segenap warga sekolah menyebarkan info permohonan bantuan untuk pengungsi. Dwi Ayati M.Pd. selaku kepala sekolah SMK Negeri 1 Martapura mengatakan bahwa tanggapan lembaga pemerintah, lembaga swadaya dan masyarakat sangat bagus dalam merespon keperluan pengungsi. Sehingga setiap hari hingga hari ini, Senin, 18 Januari 2021 bantuan barupa uang, sembako, pakaian, selimut, dan obat-obatan terus berdatangan ke posko SMK Negeri 1 Martapura. Bantuan itu berasal dari Alumnus, Kantor Pemerintah, Lembaga Swadaya Masyarakat, Perguruan Tinggi, bahkan dari perorangan.
Hingga hari ini jumlah pengungsi yang ditampung di SMK Negeri 1 Martapura sebanyak 138 orang yang datang dari 5 daerah terdampak banjir. Beberapa diantaranya terdapat bayi, balita, dan anak-anak hingga usia 12 tahun. Forum Anak Indonesia Kabupaten Banjar juga turut serta mendampingi mereka dalam memberikan layanan pemulihan trauma pasca bencana.
Selain menyediakan tempat, konsumsi, dan layanan kesehatan pada pengungsi di sekolah sendiri SMK Negeri 1 Martapura tetap menyalurkan bantuan ke posko-posko terdekat (Marny)